Umat Islam diperintahkan untuk shalat. Dalam shalat,
terdapat sejumlah gerakan yang kita lakukan. Salah satunya ialah sujud.
Saya pribadi paling menyukai gerakan yang satu ini. Rasanya
pikiran menjadi tenang dan tubuh rileks perlahan-lahan saat sujud. Dan di saat
sujud itulah, sesungguhnya kita sangat dekat dengan Allah. Maka, disarankan
untuk berlama-lama ketika sujud. Bahkan Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar
kita berlama-lama sujud di rakaat terakhir seraya memohon doa atas segala
keinginan kita.
Bukan hanya hikmah spiritual yang didapatkan. Ternyata,
sujud pun memiliki manfaat dari sisi medis. Mau buktinya?
Seorang Neuroscience dari ST Edward’s University, Dr.
Fidelma O’leary Phd, telah membuktikannya. Dalam kajiannya, terdapat beberapa
urat di otak manusia yang tidak bisa dimasuki darah. Darah baru tersalurkan ke
urat-urat tersebut dalam posisi sujud. Akan tetapi, urat-urat itu hanya
memerlukan aliran darah pada waktu-waktu yang ditentukan, yakni saat shalat.
Shubuh, Zuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Posisi otak terletak di atas jantung. Sedangkan jantung
hanya bisa memberikan pasokan 20% darah ke otak. Praktis, gerakan sujud dapat
membantu menguatkan aliran darah ke otak.
Ada pula manfaat-manfaat sujud lainnya di bidang medis,
antara lain:
1. Membetulkan kedudukan organ pada tempatnya.
2. Melegakan pernafasan.
3. Melegakan paru-paru.
4. Bagi penderita Apendiks, sujud dapat membantu mengurangi
rasa sakit.
5. Meringankan pelvis.
6. Mengurangi sulit tidur atau insomnia.
7. Menguatkan otot bahu, dada, punggung, leher, dan perut.
8. Meminimalisir dampak obesitas.
9. Mengurangi risiko terkena penyakit Apoplexia dan
Arteriosclereosis.
Secara psikologis, sujud juga mempunyai dampak positif.
Dengan bersujud kita merasa rendah diri di depan Sang Khalik. Alhasil sifat-sifat
sombong, arogan, angkuh, dan tinggi hati perlahan akan terkikis dari pikiran
dan perasaan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar