Sabtu, 07 Maret 2020

PK 159, Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini Ya


“Gardhika Khatulistiwa...kami dari bangsa yang besar. Beragam suku budaya satukan kita.”
Penggalan refrein lagu angkatan itu terus terngiang di benak Young Lady. Walau sudah berlalu, rasanya Young Lady masih kangen dengan PK 159. Apaan sih PK? Itu loh, program persiapan keberangkatan buat para penerima beasiswa LPDP. PK berlangsung selama 5 hari di Mercure Convention Center, Ancol, Jakarta Utara.
To be honest, awalnya Young Lady cantik menyimpan banyak ketakutan tentang PK. Terlebih setelah mendengar cerita orang. Kegiatan super padatlah, nggak boleh pegang handphonelah, harus bangun pagi dan tidur malamlah, aduh pokoknya yang didengar Young Lady tentang PK seram-seram semua. Jujur saja, yang terberat buat Young Lady adalah terpisah tak bisa komunikasi dengan malaikat tampan bermata sipitku “Calvin Wan” selama beberapa hari. Itu sebabnya saat pra PK Young Lady kurang antusias dan pasif di grup.
Tapi...tapi...tapiii, kesan itu ambyar begitu bertemu seluruh peserta PK 159. Orang pertama yang ditemui Young Lady adalah Kak Nana, dosen penerima beasiswa BUDI tujuan IPB. Kak Nana orang pertama yang meraih tangan Young Lady cantik setiba di lokasi PK. Ehm...tapi, sebenarnya sejak pra PK, telah ada seseorang yang membuat Young Lady penasaran. His name’s Martino. Dia salah satu perwakilan angkatan, yang mau berlelah-lelah membantu menghubungkan kami dengan tim LPDP. Nantinya Kak Martino ini akan Young Lady tarik jadi anggota keluarga Calvin Wan series...yeaaaay.
Ok, back to focus. PK diawali dengan cantik. Kurang cantik apa coba? Kami berdiri sambil menyanyikan lagu Melompat Lebih Tinggi dan Sahabat Sejati. Ada pula dua MC yang menemani kami dan mencairkan kebekuan dengan cara mereka.
Oh ya, karena tema PK 159 adalah pariwisata Indonesia, Young Lady masuk ke kelompok Wakatobi. Wakatobi hebat. May kwa Wakatobi. Ada Kak Azis sebagai ketuanya.
Mungkin kalian berpikir PK ini membuang-buang waktu dan menguras tenaga. Ya, benar. PK memang melelahkan karena kami harus mulai beraktivitas sejak pukul lima pagi dan baru selesai pukul sepuluh malam. Itu pun belum tentu langsung tidur. Tiap kelompok harus mengerjakan daily report, dan Young Lady kebagian jatah di hari ketiga. Waktu tidur kami sangat sedikit. Terlebih Young Lady harus bangun pukul empat pagi agar masih punya waktu untuk menelepon “Calvin Wan” malaikat tampan bermata sipitku.
Namun, kelelahan kami terbayar. Rasanya waktu tidur kami yang sedikit dapat terbayar dengan bertemu narasumber hebat, orang-orang inspiratif sesama peserta PK, sesi by you for you, tukar kado, outbound, dan serangkaian keasyikan lainnya yang hanya ada di PK. Makanya kalau mau PK, jadi bagian keluarga besar LPDP.
Narasumber dari tim internal LPDP adalah Direktur Utama Pak Rionald Silaban, Pak Rafi (PIC PK yang membawakan materi dengan jokes di sana-sini), Ibu Ratna Prabandari, serta satu orang lagi yang mengambil bagian di sesi keuangan. Untuk dua yang terakhir, Young Lady tak begitu ingat sebab Young Lady tidur saat mereka berceramah...ups, ketahuan.
Sebuah keberuntungan buat Young Lady bisa bertemu penulis Negeri 5 Menara, Pak Ahmad Fuadi. Ada exercise menulisnya lagi. Saat sesi berfoto bersama, Pak Ahmad Fuadi menanyai buku-buku yang dihasilkan Young Lady.
Selain Pak Ahmad Fuadi, ada pula narasumber lain yang nggak kalah kece badai. Di antaranya Direktur Pencegahan BNPT, Prof Terry Mark, Ibu Amalia Maulana yang menjelaskan tentang personal branding, Andreas Sanjaya, Gubernur Ganjar Pranowo, dan Komisioner KPK 2011-2015 yang memaparkan tentang integritas (lagi-lagi Young Lady lupa namanya). Tapi, di antara sekian narasumber, tiada yang lebih menginspirasi selain Edwin Manansang atau yang lebih dikenal sebagai Edwin Libels. Ya, dialah yang membuat Young Lady paling terinspirasi di antara narasumber lainnya. Seorang penyanyi sekaligus doktor. PNS pejabat eselon dua tetapi pernah aktif menjadi entertainer di sela kesibukannya. Pria tampan yang mahir bernyanyi, yang menenangkan Young Lady bahwa PNS pun masih bisa terjun ke dunia entertain. Dan...jujur saja, Edwin Libels ini mengingatkan Young Lady pada “Calvin Wan” my second father also my future husband. Tipikal pria-pria di usia middle life yang masih terlihat tampan, bersuara bagus, dan sukses dalam karier.
Keasyikan lainnya yang hanya ada di PK adalah by you for you. Ternyata selain pintar secara akademis, peserta PK 159 juga kreatif dan bertalenta. Buktinya, sesi by you for you mereka bagus-bagus. Ada games Mencari Kawan, tebak lagu, PK 159 Got Tallent, dan kuis Yes or Know. Senang rasanya Young Lady memenangkan Yes or Know. Kalau kalian tanya kenapa Young Lady lumayan mengerti tentang pariwisata, mungkin jawabannya karena beberapa kali Young Lady ikut ajang pageants sejenis putri kampus atau duta wisata pelajar. So, Young Lady cantik pernah beberapa kali mempelajari pariwisata walau masih merasa ilmunya belum banyak.
Tiga hari dijejali segepok materi, waktunya outing di hari keempat. Yah, tapi Young Lady nggak ikut. Jadinya Young Lady staycation aja di hotel. Bukan tidur bukan pula istirahat, Young Lady malah merenung dan merencanakan ingin menulis novel baru. Sampai hari ini, novelnya sudah on going chapter 4. Dari ceritanya, kelihatannya sesi outing di hari keempat cukup seru. Peserta PK diajak rafting dengan perahu. Ada seorang dokter yang tenggelam atau entah apa, tetapi berhasil selamat. Hari keempat ditutup dengan PK 159 Got Tallent. Young Lady berkesempatan membawakan story telling tentang kisah Jose Gabriel Calvin.
Kalian tahu dosa terbesar PK? Mempertemukan untuk memisahkan. Tak terasa, tibalah hari kelima atau hari terakhir. Entah kenapa, di malam terakhir Young Lady galau sampai tak bisa tidur. Dulu saat pra PK, Young Lady ogah mengikuti prosesnya. Sekarang saat akan selesai, Young Lady ogah pulang. Young Lady mulai merasa nyaman dengan teman-teman PK. Padahal biasanya Young Lady tak mudah menjalin keakraban dengan orang lain. Perasaan ini makin galau ketika Kak Alef meminta Young Lady memberi kesan dan pesan di acara penutupan.
Hari kelima dibuka dengan integrity sport seperti biasa. Disusul pematerian tentang nasionalisme dan menangkal radikalisme. Setelah makan siang, kami bertukar kado dan awarding. Ada kejadian lucu saat tukar kado. Dua orang awardee pria mendapat kerudung sebagai kado. Lalu teman di sebelah Young Lady terlanjur percaya bila temannya benar-benar membawa radio, tahunya ia malah dapat kotak bento. Awarding diberikan pada pemenang sesi by you for you, ketua kelompok, dan para perwakilan angkatan. Yeeeay, di situ ada PA favorit Young Lady. Ada satu ketua kelompok yang sedikit diperhatikan Young Lady: Kak Steven Tandiono, ketua kelompok Derawan.
Saatnya memberi kesan dan pesan. Young Lady berbicara dengan tulus dari hati terdalam. PK diawali dengan cantik, dan akan diakhiri dengan cantik. Young Lady pun menyarankan agar 10-15 tahun kami bisa berkumpul lagi di sini untuk reuni. Nanti kita cerita tentang hari ini, ya.
5 hari yang penuh makna telah berakhir. Seperti lagunya Melly Goeslaw dan Marthino Lio, biar jauh jarak pandang kita namun hati dan jiwaku selalu merasa di sisimu. Walau peserta PK 159 telah terpencar ke berbagai penjuru dunia, semoga hati dan jiwa selalu dekat. Young Lady galau sekali saat harus terpisah.
Terima kasih untuk Kak Martino, selamat datang di keluarga Calvin Wan series. Terima kasih untuk Putry yang memberi pin dan menemani dengan setia di hari terakhir. Terima kasih Barki untuk atensi dan e-mailnya. Terima kasih untuk dr. Hilmi yang telah menyebut namaku di sesi kesan dan pesan. Terima kasih untuk Kak Akhir yang telah membantu soal database dengan sabar tanpa keluhan dan omelan sedikit pun. Terima kasih untuk Kak Irmadra yang begitu menenangkan dengan cara bicaranya yang lembut dan pelan. Terima kasih untuk Bu Erni dengan rangkulan dan belaiannya di hari kedua saat Young Lady lelah. Kalau lelah atau sedih, Young Lady jadi lebih manja. Tau aja Young Lady suka dipeluk. Terima kasih untuk Kak Elsy untuk kehangatannya saat games Mencari Kawan. Terima kasih buat Kak Yoni dan Kak Rinto yang membantu my mom di hari sebelum PK. Thank you Kak Ainun, sudah begitu peduli dengan Young Lady di hari keempat pas kita nggak ikutan outing. Terima kasih Kak Alef untuk pengertiannya karena Young Lady tak bisa ikut tim paduan suara. Terima kasih untuk Pak Sofwan Effendi, Direktur Beasiswa LPDP yang telah memanggil saya untuk berdiri di sampingnya saat penutupan dan menyebut saya model. Mungkin Bapak lihat foto atau jejak modelingku di borang prestasi. Terima kasih untuk ke196 peserta PK 159 untuk segala tarian, nyanyian, dan kebersamaan selama 5 hari. Kalau kelak kalian sudah jadi menteri, pejabat publik, atau apa pun yang kalian inginkan, ingatlah bahwa kita pernah menari dan menyanyi bersama.
PK 159 Gardhika Khatulistiwa, Siap Berkarya, Indonesia Jaya!
Torang samua basudara.
Dari Young Lady cantik bermata biru.

10 komentar:

  1. Selamat Maurinta, ikut senang Bunda membacanya..

    BalasHapus
  2. Selamat yah mba Maurin, gerakan menulis cantiknya udah dimulai 😊

    BalasHapus
  3. Selamat Kak Maurin! Ditunggu tulisan-tulisan berikutnya yaa..Salam Wakatobi 😇

    BalasHapus
  4. Kami Gardhika Khatulistiwa
    Kumpul jadi satu di Wakatobi
    Bertemu Young Lady merubah makna
    Bahwa mata hati lebih memberi arti

    Dear Maurin ...
    Tetap bersinar dimanapun dirimu berada.
    Sukses utk segala hal baik yang ingin dirimu raih bersama Tuhan.
    God bless you.

    BalasHapus
  5. Sukses terus ka maurin..., dan jadi inspirasi semua orang teruslah berkarya salam dari kejauhan anak kalimantan

    BalasHapus
  6. Numpang promo ya gan
    kami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*

    BalasHapus